Koneksi Prancis: Super Mario Kembali! Balotelli Tampilkan Performa Mirip Ibrahimovic Di Marseille


Sang striker pulang menjalani karir berkilauan di Prancis, dengan sikap bengalnya paling dihargai di klub barunya.

Super Mario sudah kembali!

Setelah periode tidak cukup bahagia bareng Nice mula musim ini, Mario Balotelli tidak melemparkan waktu guna menjadi idola baru di Marseille, dengan menjadi penyelesaian krisis lini depan kesebelasan dan membawa klub pulang ke kompetisi tiket Liga Champions musim depan.

Pemain berusia 28 tahun - yang datang dengan cuma-cuma pada Januari dengan kontrak sampai akhir musim - tersebut melulu membutuhkan 323 menit guna mencetak empat gol guna klub barunya, membuatnya jadi topskor kedua liga di bawah Florian Thauvin.

Sekarang fan Marseille bandar bola online akan menginginkan apa yang terjadi andai klub berhasil merekrut sang striker pada musim panas, laksana yang mereka inginkan.Hal itu membuat sejumlah sektor tertentu masih berang terhadap Balotelli, namun sambutan negatif diterima dengan baik oleh Balotelli guna langsung meledak di Velodrome, di mana sikap bengalnya tampak digemari daripada dibenci.

“Dia butuh merasa dicintai," ujar pelatih Rudi Garcia bulan lalu, dan tidak diragukan lagi tersebut yang terjadi di Marseille, di mana suporter sangat ekstrem pada sepakbola.

Itu ialah atmosfer yang sangat diharapkan oleh Balotelli.

"Ketika saya datang ke Marseille bareng Nice tahun lalu, saya sudah menyenangi fans mereka," ujarnya untuk RMC. "Saya harap hubungan saya dengan mereka bakal lebih powerful seiring berjalannya waktu. Ini hubungan yang cantik."

Ketika dia dicabut saat kesebelasan menang 2-0 atas Amiens pada pertengahan Februari, dia mendapat standing ovation dari 50.000 suporter dan namanya dinyanyikan dengan nada 'Fratelli d'Italia' - yang sebelumnya menjadi kebesaran Fabrizio Ravanelli, pahlawan klub.

Dan sikap pamer Balotelli melulu meningkatkan kerinduan fans. Selebrasi golnya saat menjebol gawang Saint-Etienne dengan tembakan voli menjadi viral sesudah ia mengerjakan live instagram guna merayakan gol itu bareng rekan-rekannya.

Setelah pertandingan, Jean-Louis Gasset, pelatih kesebelasan lawan, memuji kualitas pemain asal Italia tersebut.

“Balotelli, dengan kekuatan fisiknya, menciptakan kami kemasukan gol pembuka," ujarnya.

"Dia menerima desakan dan memikul beban guna timnya, dia mengingatkan saya pada Zlatan Ibrahimovic dan ia mencetak gol dengan gaya Ibrahimovic.

"Dia membalikkan motivasi fans Marseille, keyakinan diri kesebelasan dan tidak sedikit rekan-rekan setimnya menambah level bermain mereka."

Balotelli versi Marseille menciptakan pamornya semakin bertambah di Prancis. Dia mempunyai tipe jati diri yang unik fans sebab dia selalu menciptakan orang-orang penasaran dengan apa yang bakal ia kerjakan berikutnya.

Vikash Dhorasoo, mantan pemain PSG dan pemain timnas Prancis pada Piala Dunia 2006, pun menjadi penggemarnya.

"Dia tidak melulu mencetak gol, dia mempunyai 10 kali lebih tidak sedikit follower media sosial dikomparasikan orang yang bermukim di Marseille. Dia berkelakar di lapangan," ujarnya untuk L’Equipe. “Itulah Balotelli. Dia membawa sesuatu yang berbeda.

"Saya menyukainya. Saya menonton pertandingan Marseille untuk menyaksikan dia."

Bukan kebetulan Marseille semakin meningkat semenjak kedatangannya, meski tersebut membuat pelatih Rudi Garcia mengolah skema menjadi 4-4-2 untuk menerbitkan potensi terbaik tim.

Pada akhir pekan ini, Balotelli memiliki peluang untuk bertemu dengan mantan teman setimnya di Nice, dan pun mantan pelatihnya Patrick Vieira, yang tidak berhasil  mengeluarkan keterampilan terbaik Balotelli di mula musim, di mana ia tidak mencetak gol satupun.

Balotelli bakal menjadi sosok yang sangat bertolak belakang di lapangan: berjuang membuktikan diri dengan menjadi mesin pencetak gol.